Rela Ku Pujuk....

ku lari ke hutan, kemudian menyanyiku..

ku lari ke pantai kemudian teriakku…

sepi…sepi dan sendiri aku benci…

aku ingin bingar … aku ingin di pasar,

bosan aku dengan penat, dan nyah saja kau pekat,

seperti berjelaga jika ku sendiri…

pecahkan saja gelasnya biar ramai..

biar mengaduh sampai gaduh…

pada malaikat menyulam jari laba-laba belang…

di tembok kraton putih kenapa tak goyangkan saja locengnya,

biar terdera, atau.. aku harus lari ke hutan, belok ke pantai?

Mmpphh..hanya keluhan yg bisa dikeluarkan tika dan saat ini...

B.O.S.A.N, B.E.N.C.I, M.E.R.A.J.U.K dan yg sama erti dengannya....

Sesungguhnya amat benci menyebut perkataan2 itu. Tapi, semakin x ingin disebut semakin kencang mulut dan hati ini menyebutnyaa...

Banyak menda yg membebankan benak dan fikiran ku kebelakangan ini.

Aku masih2 tercari-cari hikmah di sebalik pertukaran dan perpindahan aku ke bumi Kuantan.

Masihkah ada hikmah yg diam tersembunyi di sebalik kekalutan ini?

Hati semakin mendesak meruntun hiba mencari ketenangan jiwa.

Kesibukan di pejabat turut menyumbang kpd faktor keserabutan ini.

Aku keliru dan ketidaktentuan perasaan.

Kadang2 aku rasa gembira dan kadang2 jua aku rasa sgt sedih.

Siapa yg nak pujuk hati yg lara ni yek?

Tiada siapa...mungkin jua tiada siapa yg MEMAHAMI desakan jiwa dan ragaku ini.

Ya Allah, tenangkanlah hati ku...kuatkan lah semangatku melalui hari2 mendatang.

Lindungilah aku dengan rahmat Mu.

Sayang,

Berikan aku waktu dan ruang untuk mengatasi semua ini...

Berikan aku peluang untuk menenangkan diri ku sendiri...

Sesungguhnya aku sayang kamu...